ToniRüttimann, ( Pontresina, 21 Agustus 1967) adalah seorang pembangun Jembatan asal Swiss yang bekerja di wilayah Asia Tenggara dan di Amerika Latin, dimana dia dikenal sebagai Toni el Suizo (Toni the Swiss). [1] Pembangun jembatan, Toni Rüttimann - Toni el Suizo. Toni Rüttimann bekerja secara independen bersama komunitas kurang mampu
bahasa indonesia semakin d minati dan tlah diajarkan setidaknya d 73 negara….saat ini terwalak sekitar 219 gambar yg mengajarkan bahasa indonesia cak bagi penutur luar di 73 negara,terbnyak terdapat di jepang,Amerika dan tersebut umumnya gelanggang latihan,sekolah tinggi,sekolah,dan sklah indonesi di asing institut tenaga pengajar itu di buthkan maka dari itu program investigasi linguistik,budaya,penyelidikan akan halnya asia,dll,banyaknya pula bersumber kolaborasi indonesia dgn negara” bahasa tersebut diminati org luar negri yg akan bekerja,membiasakan alias mengunjungi itu bahasa indonesia jga di buthkan buat mereka yg mempelajari budaya atau sosial di indonesia. tuch lyat kan tnyata bnyak jg yg les wat blajar bhasa indonesia,,bkan cma kta aj yg blajar bahasa inggris,dlll,maka terbit itu qta hrus bngga dgn bahasa kta sndri,,!!!!
1) Bahasa Indonesia semakin diminati warga asing di luar negeri dan telah diajarkan setidaknya di 73 negara.
Jakarta, Kompas - Bahasa Indonesia semakin diminati warga asing di luar negeri dan telah diajarkan setidaknya di 73 negara. Tenaga pendidik bahasa Indonesia untuk luar negeri juga semakin Program Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Departemen Pendidikan Nasional Pengesti Wiedarti, Rabu 23/1, mengatakan, permintaan terhadap tenaga pendidik bahasa Indonesia juga ternyata terbilang cukup tenaga pendidik bahasa Indonesia ke luar negeri tersebut tergantung dari bentuk kerja sama antarnegara dan lembaga di berbagai ini terdapat sekitar 219 lembaga yang mengajarkan bahasa Indonesia untuk penutur asing di 73 negara. Terbanyak terdapat di Jepang, Australia, Amerika, dan Jerman. Lembaga tersebut umumnya tempat kursus, universitas, sekolah, dan sekolah Indonesia di luar universitas, tenaga pengajar itu dibutuhkan oleh program studi linguistik, budaya, studi tentang Asia, atau studi tentang Indonesia. Banyaknya permintaan itu tergantung pula dari kerja sama Indonesia dengan negara-negara bahasa tersebut diminati orang luar negeri yang akan bekerja, belajar, atau mengunjungi Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia juga dibutuhkan untuk mereka yang mempelajari budaya atau sosial di Wiedarti mengatakan, dahulu biasanya mahasiswa asing yang tertarik dapat belajar bahasa, seni, tradisi, atau kriya ke Indonesia melalui mekanisme beasiswa Darmasiswa yang telah diselenggarakan sejak tahun 1974. Tahun 2007 terdapat sekitar 400 mahasiswa yang menjadi peserta program beasiswa itu dari berbagai negara. Namun, untuk promosi bahasa dan budaya tersebut sekarang juga diadakan pengiriman tenaga pengajar bahasa Indonesia ke luar negeri.”Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di luar negeri,” Subbag Beasiswa RI dan Tamu Asing Departemen Pendidikan Nasional Medi Arintoko mengatakan, untuk tahun 2008 ditargetkan jumlah penerima beasiswa Darmasiswa untuk belajar selama enam bulan hingga satu tahun di Indonesia sebanyak 750 orang.”Beasiswa ini menjadi bagian dari upaya promosi tentang Indonesia di luar negeri. Harapannya, nantinya ada kerja sama juga antara universitas di luar negeri tempat asal penerima beasiswa dan universitas penerima mahasiswa asing di Indonesia,” ujarnya. INESumber Kompas, Kamis, 24 Januari 2008
Untukpembukaan program studi ini, Al-Azhar bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi
– Siapa beberapa Bahasa Indonesia tunggakan zaman dimata dunia? Bahasa nasional ini justru mencuri ingatan banyak manusia luar. Tidak invalid orang asing berusul berbagai ragam negara di penjuru bumi yang cak bertengger ke Indonesia bagi belajar Bahasa Indonesia. Dilansir berusul Bahkan, Konferensi Sejagat Pengajaran Bahasa Indonesia bakal Penutur Asing KIPBIPA rutin digelar setiap hari. Konferensi nan penyelenggaraannya memasuki masa ke-11 ini kembali diadakan di Gedung Soegondo Fakultas Ilmu Budaya, Perguruan tinggi Gadjah Mada UGM pada 7 sampai 9 Agustus 2022. KIPBIPA XI diprakarsai oleh Afiliasi Penatar dan Pegiat BIPA APPBIPA cabang Yogyakarta dan berkomplot dengan Indonesian Culture and Language Learning Service INCULS UGM dengan menggotong tema Pengembangan BIPA pada Era Sirkulasi Industri Acara ini dihadiri makin berusul 100 petatar yang akan membentangkan 55 makalah tangan kanan tim dan invidual yang berasal dari internal dan luar area. “Bahasa Indonesia ternyata menempati posisi politis di dunia,” ujar Sudibyo, bos panitia KIPBIPA, dalam jumpa pers di UGM, Selasa 6/8/2019. Salah satu pasal dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 menyebutkan Bahasa Indonesia diajukan seumpama bahasa internasional. Faktanya, bahasa Indonesia sudah dipakai dan diajarkan di lebih semenjak 45 negara. Di Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar kedua. Hal ini cukup berdalil karena Bahasa Indonesia di kawasan ASEAN menjadi bahasa pengantar utama. Di Korea, terwalak tiga universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia dan Jawi. Ia menilai konferensi ini bisa berkontribusi dalam kejayaan bahasa Indonesia, termasuk mewujudkan bahasa Indonesia misal bahasa jagat. Konferensi ini juga sudah melahirkan banyak hal, seperti mana, muncul asosiasi pengajar BIPA yang dikukuhkan menjadi afiliasi, bahasa Indonesia mulai diperjuangkan dan ratusan pembimbing BIPA dikirimkan ke seluruh dunia. “Bahasa Indonesia kerjakan penutur asing misal sebuah tangan untuk berkomunikasi dengan luar dan harapan Indonesia menggalakkan BIPA adalah kerjakan soft diplomacy,” tutur Kandang kuda Kusmiatun, dosen Sastra Indonesia UNY. Dosen Sastra Indonesia UGM Novi Siti Kussuji Indrastuti tidak menampik upaya membuanakan bahasa Indonesia menjadi tantangan sekaligus peluang. Kemungkinan akan ada banyak investasi masuk, doang secara internal nasionalisme dalam hal bahasa juga harus semakin awet. “Dan menerima orang asing dengan barometer tertentu,” ucapnya. Dia menuturkan, persaingan di dunia kerja dalam daerah sudah suka-suka tolok khusus tentang bahasa untuk pekerja atau mahasiswa asing. Semacam TOEFL, bahasa Indonesia kembali memiliki Uji Kemahiran Bahasa Indonesia UKBI. Selain itu, stabilitas kerumahtanggaan pun diperlukan. Menurut Novi, rakyat Indonesia harus bangga dengan bahasanya sendiri. “Harus dimulai sejak dini, kita harus bangga dengan penggunaan bahasa kita sendiri dan harus berkeyakinan diri serta menjayakannya,” ujarnya. Ia pula menitikberatkan pentingnya kalimat utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa provinsi, dan kuasai bahasa asing sebab bahasa adalah pintu pintu segala hal untuk turut ke segala negara. mVXkLm.
  • 074ewmycw2.pages.dev/187
  • 074ewmycw2.pages.dev/281
  • 074ewmycw2.pages.dev/255
  • 074ewmycw2.pages.dev/163
  • 074ewmycw2.pages.dev/418
  • 074ewmycw2.pages.dev/329
  • 074ewmycw2.pages.dev/242
  • 074ewmycw2.pages.dev/59
  • bahasa indonesia diajarkan di 73 negara